Senin, 14 Maret 2016

PERSIAPAN KARIER KEREN BAGI MAHASISWA PSIKOLOGI UP45:



MENJADI EVENT ORGANIZER DI KAMPUS


Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta


Event organizer atau EO atau pengelola suatu acara adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan sama yaitu mewujudkan suatu acara. Agar tujuan itu tercapai maka mereka harus mempunyai persiapan antara lain menyediakan dana penyelenggaraan, lokasi acara, izin berlangsungnya acara, mendatangkan tamu / pembicara / artis atau public figure yang biasanya menjadi daya tarik / alasan bagi masyarakat untuk mendatangi acara tersebut. Semakin figur publik itu terkenal, maka akan semakin heboh acara berlangsung. Event organizer pun harus bekerja ekstra keras.

Persoalan yang relevan dengan event organizer adalah sedikit mahasiswa psikologi yang tertarik pada bidang pekerjaan tersebut. Hal ini karena mahasiswa psikologi pada umumnya hanya berpikir menjadi Kepala Bagian / staf kepersonaliaan atau HRD (human resource development). Tugas utama yang menjadi persepsi mahasiswa psikologi lagi adalah mengetes, mewawancarai, menempatkan karyawan sesuai dengan ketrampilan dan karakternya. Padahal karier bagi sarjana psikologi adalah sangat luas, yaitu ada di mana saja selama ada manusia.


Salah satu peluang karier bagi sarjana psikologi adalah bekerja dalam kelompok event organizer. Apa menariknya bekerja sebagai EO itu? Hal-hal positif bekerja menjadi EO adalah potensi kita tergali dengan cepat. Sebagai contoh, bila kita bertugas menjaring masyarakat agar bersedia mengeluarkan uang untuk menghadiri acara yang kita selenggarakan, maka potensi kemampuan bersosialisasi pasti tergali. Kita akan didorong untuk menggali persediaan teman-teman mulai teman TK sampai dengan teman kuliahan. Kita didorong untuk menghubungi mereka, menawarkan suatu acara, sampai menawarkan tiket. Belum lagi kita diharuskan mencari sponsor acara. Sangat tidak gampang mencari organisasi / perusahaan yang bersedia menyumbangkan dananya bagi keberlangsungan suatu acara. Untuk itu perlu pengetahuan luas tentang keberadaan organisasi yang berpeluang menjadi penyandang dana.


Oleh karena itu, untuk mempersiapkan karir di bidang EO ini, mahasiswa Fakultas Psikologi UP45 telah berupaya dengan sangat keras. Persiapan itu antara lain menggagas suatu acara yang diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat. Lahirlah ide untuk mengadakan acara Studium Generale. Acara itu akand iadakan pada 27 Februari 2016. Tema acara adalah Pendidikan seks untuk remaja, mahasiswa dan anak-anak muda lainnya. Mengapa temanya seks? Hal ini karena pernikahan usai dini di Yogyakarta akhir-akhir ini marak terjadi. Dampaknya adalah pendidikan terbengkalai, dan kualitas SDM menjadi semakin buruk. Akar permasalahan adalah banyak anak muda yang tidak memahami tentang pendidikan seks. Jalan pintas yang sering mereka lakukan untuk memahami seks adalah dengan membaca berbagai informasi di dunia maya. Belajar di dunia maya, bahayanya adalah tidak ada tutornya. Apalagi topiknya tentang seks, sehingga mereka ingin mencoba-coba seperti yang ada di dunia maya.


Siapa saja yang bersedia menjadi EO dalam acara Studium Generale itu? Sangat banyak mahasiswa Psikologi UP45 yang ingin terlibat dalam acara bergengsi tersebut, meskipun kemudian hanya sedikit mahasiswa yang bertahan dalam kelompok EO. Mahasiswa yang tetap bertahan itu telah membuktikan bahwa mereka telah teruji mentalnya. Mereka bisa tersenyum meskipun menghadapi berbagai kesulitan antara lain ditolak sponsor, ditolak sesama mahasiswa untuk diminta membeli tiket (padahal mahasiswa itu termasuk kaya), kesulitan meminta tanda tangan pejabat, kesulitan mencari ruangan untuk rapat hanya karena alasan sepele, kesulitan merayu pembicara yang belum juga mengumpulkan materi, dan masih banyak kesulitan lainnya. Kesulitan itu bermuara pada rasa tidak percaya / ejekan orang-orang tentang pentingnya acara Studium Generale.

Persiapan yang hanya dua bulan, rasa-rasanya masih kurang. Meskipun demikian mahasiswa Psikologi UP45 telah membuktikan bahwa banyak keberuntungan yang mereka dapatkan. Hal itu antara lain meliputi:
  1. Sponsor yang bersedia mendukung acara lumayan banyak, yaitu 12 organisasi. Mereka antara lain: AQUA, ECCDRC (sebuah sekolah taman kanak-kanak di Yogyakarta), Arminareka, RSKIA Sadewa, Pertamina PHE ONWJ, Inspira Box, PT Asda Jaya Mandiri (Graphic Design & Offset), Warung SS (Special Sambel), Blank on FC, www.seminarpelatihan.com, dan TK Khalifah.


  1. Empat pembicara hadir dengan tepat waktu dan latar belakang mereka sangat bergengsi. Mereka adalah
a.    Hartosujono, SE., SPsi., MSi. Beliau adalah alumni Fakultas Psikologi UP45 dan sekarang menjadi dosen Fakultas Psikologi Universitas Sarjana Wiyata Yogyakarta.
b.    Joko Sutrisno, SPsi. Beliau adalah alumni Fakultas Psikologi UP45 dan sekarang menjadi staf BKKBN Yogyakarta.
c.    Ir. Dian Yudhawati, S.Psi., M.Si., M.Psi., alumni Fakultas Psikologi UP45 dan sekarang berkarya menjadi dosen di Fakultas Psikologi Universitas Teknologi Yogyakarta.
d.    Armunanto, staff UNICEF Surabaya.

  1. Dana yang diperoleh jauh melebihi harapan. Hal ini menunjukkan bahwa kesungguhan hati panitia Studium Generale telah memberikan keberuntungan yang tidak terduga.


Setelah perhelatan Studium Generale usai, maka panitia itu membubarkan diri dengan cara makan-makan bersama di suatu rumah makan. Sungguh mereka kompak. Mereka sebenarnya telah merintis karir dalam bidang EO untuk persiapan masa depannya. Ketrampilan menjadi EO untuk skala kampus, ternyata sangat dicari berbagai organisasi. Organisasi membutuhkan anak-anak muda yang bersedia untuk menjadi repot dalam menyelenggarakan suatu hajatan. Sangat tidak mudah menemukan anak-anak muda dengan kualitas keren seperti itu. Sangat beruntung Fakultas Psikologi UP45 mempunyai mahasiswa yang dapat dibanggakan. 

0 komentar:

Posting Komentar