Arundati Shinta
Fakultas Psikologi
Sudah duduk berjam-jam memelototi layar komputer, tetapi
tidak kunjung datang juga ide untuk menulis. Apalagi sang redaktur tidak
menentukan topik tulisan tertentu. Ibaratnya semua tulisan saya pasti bagusnya,
pasti menarik untuk dibaca. Benarkah itu? Di tengah-tengah kegalauan itu, saya
menjadi teringat perbincangan singkat dengan Prof. Dawam Rahardjo, rektor
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta, pada hari wisuda akhir November 2012 yang
lalu. Beliau mendiskusikan tentang berbagai hal antara lain: fungsi tes
psikologi dalam wawancara pekerjaan, apakah tes psikologi itu dapat dilatihkan,
bagaimana cara melatih para wisudawan itu dalam wawancara pekerjaan, dan
bagaimana cara mencari pekerjaan dengan singkat.
Topik diskusi tersebut memang sesuai dengan permasalahan
ketengakerjaan Indonesia
sekarang ini yang mana angka penganggugran intelektual cenderung meningkat.
Agaknya Bapak Rektor juga mengkhawatirkan tentang masa depan para wisudawan
itu. Beliau menginginkan apa saja yang bisa diperbuat oleh UP45 untuk membantu
para wisudawan tersebut dalam menata hari depannya.
Dalam tulisan ini saya tidak akan mengulas tentang apa dan
bagaimana tes psikologi, karena topik itu akan saya ulas pada terbitan
berikutnya. Saya hanya mengatakan kepada Bapak Rektor, bahwa tes psikologi
tidak dapat ‘dilatihkah’ seperti halnya bimbingan tes bagi pelajar SMU yang
akan mengikuti ujian masuk perguruan tinggi. Saya hanya mengatakan kepada
beliau bahwa sebaiknya para wisudawan yang ingin mencari kerja tersebut
berlatih secara mandiri dalam soal-soal yang mirip dengan psikotes.
Materi yang mirip dengan psikotes ternyata banyak tersedia di
berbagai toko buku. Seperti halnya kemampuan mengisi TTS (teka-teki silang),
berlatih mengerjakan soal-soal yang mirip psikotes ternyata membuat kita
menjadi lebih akrab dengan istilah-istilah asing, melatih kemampuan numerik,
melatih logika, dan melatih kemampuan verbal. Selanjutnya untuk topik wawancara
pekerjaan, saya juga tidak membahas secara mendalam, karena topik tersebut
sudah sering dibicarakan pada mata kuliah psikologi personalia. Kalau pun
wawancara pekerjaan itu mau dilatihkan pada para wisudawan, maka perlu semacam
pelatihan khusus untuk mereka karena mereka tidak berasal dari fakultas
psikologi.
Selengkapnya di :
0 komentar:
Posting Komentar